Halaman

Selasa, 07 Juni 2011

Mimpi dan Abang Tukang Es Krim...


ah...Alhamdulillah,
bangun malam kali ini perasaanku sungguh ceria...
aku baru saja ditraktir es krim,(biar cuma mimpi)
sama abang-abang tukang es krim yang sering muncul di mimpiku...

kali ini tiga rasa dalam satu cone..
vanilla~strawberry~chocofresh

hihi..
aku baru nyadar kalo abang tukang eskrim itu seriing sekali muncul dimimpi
kemudian membangunkanku dengan bahagianya karena memberiku eskrim eksperimennya dengan senanghati..
iyaloooh ...."eksperimen"...!!
ahaha..
tapi eksperimennya unik,
eksperimennya hanyalah bagaimana memberi kebahagiaan sebanyak-banyaknya dalam setiap eskrim yang ia jual..

tentu saja, aku yang sangat suka sekali es krim ia beri banyak porsi dalam setiap es krim yang aku beli
wkwk..mimpikuu banget deh pokoknya,,,=')
bahkan tidak tanggung-tanggung,
setiap kali eskrimnya terlalu kebanyakan dan tumpah..
ia selalu mengulang membuatnya dalam porsi yang sama..
tapi selalu berusaha agar tidak jatuh tumpah..

di mimpi tadi ..sudah tiga kali ia menjatuhkan eskrimnya yag mau ia berikan padaku..
dengan  semangat ia kembali mengulang, hingga aku bisa menerima dan menikmatinya dengan nyaman
tentu saja..agar aku bahagia..

tapi lain dengan temanku ,ia juga suka eskrim..tapi baginya cukup bahagia ketika ia bisa mencicipi es krim yang ia suka disaat yang tepat dengan cara yang tepat dan bentuk serta rasa yang tepat..
maka abang tukang eskrimnya pun memberikannya eskrim dengan segala hal yang tepat baginya..

aneh...mimpi yang aneh...
 tapi memberiku sebuah kesan yang dalam

tentang makna sebuah kebahagiaan
tentang makna memberi
tentang makna bersukacita
tentang makna bagaimana seharusnya kita memposisikan dan memporsikan kebahagiaan kita

lantas aku merenung dalam mimpi itu..
dan si abang tukang es krim melihatku penuh tanya, seakan bingung atau takut melihatku seperti itu
seakan bertanya " ada apa ? apa es krimku tak membahagiakanmu?"

dengan senyum aku jawab..
"tidaak,aku suka,sangat bahagia...tapi mungkin aku ingin mencoba kebahagiaan yang sesungguhnya..
kebahagiaan memberi sepertimu..

kebahagiaan menerima yang tepat dan dengan segala ketepatan seperti temanku ini
hingga nantinya ..

kudapatkan kebahagiaan sejati yang tak terbatas nanti, disaat yang tepat"

Amin,

terimakasih..
abang tukang es krim, yang sering datang untuk sekedar memberi..walau dalam mimpi...

Alhamdulillah Yaa Rabb,
Engkau selalu mengingatkanku..Subhanallah...=)

Jumat, 03 Juni 2011

Ketika Bulan Rajab datang,,,=)

ada kalanya kita melupakan perhitungan waktu berdasarkan perputaran bulan..
padahal Islam lebih mengenal perhitungan tersebut dalam menetapkan waktu di zaman Rasulullah..
seperti layaknya menetapkan kapan itu Ramadhan tiba..

Yap..sebentar lagi Ramadhan memang akan tiba, sudah mempersiapkan dirikah kita?

Berikut cuplikan Artikel dari Ustad Abdul Hakim tentang keistimewaan bulan Rajab..

Bulan Rajab terletak antara bulan Jumadil Akhir dan bulan Sya’ban. Bulan Rajab sebagaimana bulan Muharram termasuk bulan haram. Allah Ta’ala berfirman

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (Qs. At Taubah: 36).

Ibnu Rajab mengatakan, “Allah Ta’ala menjelaskan bahwa sejak penciptaan langit dan bumi, penciptaan malam dan siang, keduanya akan berputar di orbitnya. Allah pun menciptakan matahari, bulan dan bintang lalu menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari situ muncullah cahaya matahari dan juga rembulan. Sejak itu, Allah menjadikan satu tahun menjadi dua belas bulan sesuai dengan munculnya hilal.Satu tahun dalam syariat Islam dihitung berdasarkan perpuataran dan munculnya bulan, bukan dihitung berdasarkan perputaran matahari sebagaimana yang dilakukan oleh Ahli Kitab.” (Latho-if Al Ma’arif, 202).Lalu apa saja empat bulan suci tersebut? Dari Abu Bakroh, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو
الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
“Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu  tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679).

Jadi empat bulan suci yang dimaksud adalah 
(1) Dzulqo’dah; 
(2) Dzulhijjah; 
(3) Muharram; dan 
(4) Rajab.

Di Balik Bulan HaramLalu kenapa bulan-bulan tersebut disebut bulan haram? Al Qodhi Abu Ya’la rahimahullah mengatakan, “Dinamakan bulan haram karena dua makna:
Pertama, pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang-orang Jahiliyyah pun meyakini demikian.
Kedua, pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan daripada bulan yang lainnya karena mulianya bulan tersebut. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan.” (Lihat Zaadul Maysir, tafsir surat At Taubah ayat 36).
Karena pada saat itu adalah waktu sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan, sampai-sampai para salaf sangat suka untuk melakukan puasa pada bulan haram. Sufyan Ats Tsauri mengatakan, “Pada bulan-bulan haram, aku sangat senang berpuasa di dalamnya.” (Latho-if Al Ma’arif, 214).Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan sholeh yang dilakukan akan menuai pahala yang lebih banyak.” (Latho-if Al Ma’arif, 207).
Bulan Haram Mana yang Lebih Utama?Para ulama berselisih pendapat tentang manakah di antara bulan-bulan haram tersebut yang lebih utama. Ada ulama yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Rajab, sebagaimana hal ini dikatakan oleh sebagian ulama Syafi’iyah. Namun An Nawawi (salah satu ulama besar Syafi’iyah) dan ulama Syafi’iyah lainnya melemahkan pendapat ini. Ada yang mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Muharram, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri dan pendapat ini dikuatkan oleh An Nawawi. Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Dzulhijjah. Ini adalah pendapat Sa’id bin Jubair dan lainnya, juga dinilai kuat oleh Ibnu Rajab dalam Latho-if Al Ma’arif (hal. 203)

Hukum yang berkaitan dengan bulan Rajab amatlah banyak, ada beberapa hukum yang sudah ada sejak masa Jahiliyah. Para ulama berselisih pendapat apakah hukum ini masih tetap berlaku ketika datang Islam atau kah tidak. Di antaranya adalah haramnya peperangan ketika bulan haram (termasuk bulan Rajab). Para ulama berselisih pendapat apakah hukum ini masih tetap diharamkan ataukah sudah dimansukh (dihapus hukumnya). Mayoritas ulama menganggap bahwa hukum tersebut sudah dihapus. Ibnu Rajab mengatakan, “Tidak diketahui dari satu orang sahabat pun bahwa mereka berhenti berperang pada bulan-bulan haram, padahal ada faktor pendorong ketika itu. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sepakat tentang dihapusnya hukum tersebut.” (Lathoif Al Ma’arif, 210).

Begitu juga dengan menyembelih (berkurban). Di zaman Jahiliyah dahulu, orang-orang biasa melakukan penyembelihan kurban pada tanggal 10 Rajab, dan dinamakan ‘atiiroh atau Rojabiyyah (karena dilakukan pada bulan Rajab). Para ulama berselisih pendapat apakah hukum ‘atiiroh sudah dibatalkan oleh Islam ataukah tidak. Kebanyakan ulama berpendapat bahwa ‘atiiroh sudah dibatalkan hukumnya dalam Islam. Hal ini berdasarkan hadits Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ فَرَعَ وَلاَ عَتِيرَةَ
“Tidak ada lagi faro’ dan ‘atiiroh.” (HR. Bukhari no. 5473 dan Muslim no. 1976). Faro’ adalah anak pertama dari unta atau kambing, lalu dipelihara dan nanti akan disembahkan untuk berhala-berhala mereka...

Mengkhususkan berpuasa di bulan-bulan selain bulan Ramadhan juga dilarang...

penjelasan selengkapnya bisa dilihat di link berikut

Semoga bermanfaat..

Renungan dalam dialog

menjelang tengah malam,
sama atau tidak..
ada perasaan yang sama antara kita..

merindukan kenangan,

dengan mereka..

sadar atau tidak...kau dan aku ingin kembali ke masa itu..
kebersamaan antar keluarga yang begitu terindukan

hati kecilku,
bahkan hingga air mata pun jatuh untuk semua kenangan indah itu..
entah apa yang telah mengubah semua kebersamaan itu..
duniakah? materikah?
kini hanya tersisa serak-serainya
yang berlalu...

aku dan kamu..
berbicara dalam bahasa berbeda
tapi sama-sama berada dalam rasa yang sama

haah...
helaan nafaskah kini?

biarlah...memang tak ada yang abadi
tak ada yang menyadari begitu berharganya semua itu ketika dunia menutup mata dan rasa
biarlah..
hanya kini, kau dan aku...
mulai dari kita
mungkin bisa menjalani kerinduan itu dengan memperbaiki diri kita
untuk lebih baik sembari membawa kenangan itu
untuk masa depan yang lebih baik

antara kau dan aku
dan orang terkasih yang mencintai kita..

hidup tak abadi, selainNya
semua adalah milikNya..

Kamis, 02 Juni 2011

rehat

mari rehat sejenak..

tak ada yang ingin kukatakan sementara,,
sketsa ini masi kosong

Rabu, 01 Juni 2011

menanti..

ya,,
aku menanti,,


sekejap saja kerinduan itu telah menyeruak dan menguasai tiap serunai yang menetes
aku ingin berbagi
sama seperti ketika engkau disampingku,
saat malam menjelang diberanda tingkat dua itu..
memandang sinar yang samar-samar tenggelam
membias jingga di pelupuk mata yang melihat


dan sayup terdengar lantunan "Kasih tak sampai"


kau bertanya padaku,
apa judul lagu itu? "aku suka" katamu
dengan semangat membara,kukenalkan engkau pada setiap hal tentang lagu itu
penyanyinya, penggemar dikelasku,hingga teman-temanku yang kala itu bagiku mirip sekali dengan band aslinya..
kau tersenyum dan tetap asyik mendengarkan sayup suara senandung itu..




aku ingin kau peluk
sama seperti engkau yang hangat menghampiri
menanyakan bagaimana hari ini
tersenyum dan kemudian menggandeng tanganku
menyuruhku naik,membonceng di sepeda motor perkasamu yang selalu kucela
hingga akhirnya kau ganti dengan yang sangat keren untuk membahagiakanku


aku rindu..
aku sungguh rindu padamu


tiap malam berusaha menguatkan hati..
ya..
aku menanti
menanti aku siap bertemu lagi denganmu
menceritakan bagaimana hidupku
hingga kulihat lagi seuntai senyummu
yang penuh bangga kepadaku..
maafkan aku,,
aku yang menanti saat-saat itu
aku benar-benar menanti
menanti engkau peluk kembali..


aku rindu engkau yang selalu menjagaku
engkau yang selalu berusaha yang terbaik untukku


aku rindu..
dan aku menanti
ya aku menantimu..


menanti..


Bapak




Assalamualaykum warrahmatullah wabarakatuh, untukmu...disana
ditempat yang semoga engkau selalu tenang dan senang
Amin..
I love u,