Halaman

Senin, 27 Februari 2012

Menyetir (dan manfaatnya)
















Aku akhirnya selesai mengikuti kursus setir mobil sejak dua minggu terakhir ini
di sebuah lembaga kursus di Jalan Gajah Mada, Surakarta,
sembari mengisi waktu luang di sela-sela masa job seeker.
Kebanyakan menganggap aku sudah akan punya mobil, xp
kuamini saja, yah siapa tahu ada kejutan durian runtuh berhadiah mobil.

Awalnya memang hanya ingin bisa saja, tapi setelah dipikir-pikir aku jadi ingin memiliki mobil sendiri nantinya :) toh kemampuan menyetir saat-saat seperti ini pastilah dibutuhkan untuk keperluan tertentu, yes...siapa tahu ada keadaan mendesak untuk bisa menyetir, someday

Di lembaga tersebut, disediakan dua orang pelatih dan dua buah mobil tipe Avanza untuk masing-masing peserta latihan. Aku mengambil waktu latihan paling terakhir tiap harinya, dimulai dari jam 5 sampai 6 sore, tapi asal tahu saja, biarpun latihan mulai pukul 5 peserta diwajibkan sudah berada di tempat latihan 10-15 menit sebelum dimulai. Alhamdulillah selama 10 kali pertemuan itu, tidak pernah telat, ini kemajuan bagiku yang notabene mulai bermalas-malasan dan tidak disiplin.

Pernah suatu kali,dimasa latihan hujan deras dengan angin menerpa, aku ingin memastikan apakah jadwal latihan tetap berlangsung?
waw, dan jawabannya adalah "Iya tetap masuk dong, masak libur?" haha, entah mengapa jawaban tersebut membuat seluruh semangatku bangkit. Menerjang terpaan angin kencang serta rangkaian peluru air dari langit, aku tetap berangkat. Kedisiplinan, yap....pelajaran pertama yang kudapat dari lembaga kursus setir ini,justru tentang kedisiplinan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Aku pun penasaran dengan bagaimana para pelatih memanfaatkan waktu istirahatnya, misal waktu makan mengingat mereka melatih non-stop dari pukul 8-5 sore, bahkan seorang pelatih memulainya pukul 6-5 sore. Ternyata, mereka memilih tidak beristirahat, makan pun didalam mobil, profesionalitas yang luar biasa. Meski itu hal kecil,yang kadang disepelekan, hingga di sesi latihan terakhir pun. Mas Budi, pelatih stirku, masih sangat profesional menjalankan tugasnya mengajar, tak ada satu detikpun disia-siakan. Cekatan, tenang, serius, tapi tetap santai dan tidak galak dalam mengajar membuatku betah menjalani sesi demi sesi latihan.

Pengalaman sederhana tapi berkesan bagiku yang masih mencari pekerjaan : profesional, disiplin dan kesabaran..

Terimakasih dan mari menyetir (mobil pinjaman) ,haha

my Wish : Someday, pasti punya sendiri..insyaAllah, amiin :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar