Halaman

Rabu, 29 Agustus 2012

Just share #1

 

Saya sering merasa sedih untuk beberapa hal simple yang kadang menjadi besar ketika teramat saya pikirkan

Kemudian saya memilih cuek, acuh terhadap hal-hal simple yang lantas terjadi sesudahnya. Namun sayang, yang saya acuhkan ternyata seringkali  menjadi hal yang besar untuk kemudian membuat kalang kabut jalan didepan saya.

oh?
lantas harus bagaimanakah sebenarnya saya memposisikan pemikiran saya?

the sky after last moment there ~ FPYNK



sebuah sinyum tersimpul ketika tanpa sengaja sebait kalimat sampai terlintas di pemikiran saya (lagi-lagi otak saya berpikir)

”hatimu pikiranmu lakumu satukan dalam sabar dan syukur”

sabar untuk hal simple yang menjadi masalah besar
syukur untuk hal simple yang menjadi rahmat yang besar

that’s right,
sekecil apapun segala sesuatu, akan menjadi hal yang besar someday
yap
besar sebagai masalah atau rahmat?

”hatimu pikiranmu lakumu satukan dalam sabar dan syukur”

:)

NB :

فَبِأَيِّآلَاءرَبِّكُمَاتُكَذِّبَانِ

Fabiayyi aalaai rabbikumaa tukadzdzibaan ?
”Maka ni`mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
(QS Ar Rahman :13)

وَإِذْتَأَذَّنَرَبُّكُمْلَئِنشَكَرْتُمْلأَزِيدَنَّكُمْوَلَئِنكَفَرْتُمْإِنَّعَذَابِيلَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim : 7)

Selamat malam
Semoga bermanfaat

Selasa, 28 Agustus 2012

I Love…

IMG_20120828_1

 

berdoa ..selalu bersama dan yang terbaik untuk kami di jalanMu
jaga dan lindungilah lah kami selalu dijalanMu bersamaMu

Ya Rabb

Always

Amin