Halaman

Jumat, 28 Desember 2012

REFLEKSI #1

 

"Kecintaan pada Al-Quran dan kecintaan akan alunan lagu takkan pernah menyatu dalam hati seorang hamba"| begitu singkat Ibnu Qayyim

ini benar benar refleksi

benar-benar refleksi yang menyentak seketika saat membacanya dari  status ustad Felix Siauw yang kubaca hari ini, semoga tidak sementara efeknya saat saya mengganti playlist di winamp saat ini.

Berat, tapi perlahan..tetap diusahakan

Beliau berusaha menjadi teladan bagi seorang anak,

saya?
saat ini adik-adik saya sadar atau tidak, pasti.. sedikit atau banyak..melihat, mendengar, meniru kakaknya

Bismillahirrahmanirrahim..

Ahad Ceria

Jatuh cinta sama foto ini dari sekian banyak ekspresi di Ahad kemarin

Thank you, my friends
My sisters

Kamis, 27 Desember 2012

hampir saja, karenaku

 

 

LIE~ CN BLUE

when I think "sayonara sa"

ini senin..

Hari sudah siang, lebih dari siang saat kulihat jarum jam menunjuk di angka separuh tengah dua. Aku terlambat lagi..

Berjalan sedikit ragu setelah memarkir motor di samping pondok, tempatku sering menunggumu disini. Ku ambil hape di tas, tiada pesan darimu, kumasukkan lagi, mungkin kamu belum datang, pikirku.

Aku menunggu, lima menit..sepuluh menit

Kuambil lagi handphone, kuketik pesan singkat “ Dimana?”

Merasakan sepertinya aku salah kira, kamu sudah datang sedari tadi sepertinya.

Lima menit berjalan tak ada balasan, aku hanya memandang sepanjang jalan masuk. Mungkin kamu baru datang sehingga aku punya alasan untuk tidak merasa bersalah. Tapi tidak ada tanda-tandamu memasuki gerbang pintu itu, dan lalu lalang orang yang berkunjung di taman ini seperti daun-daun yang berjatuhan tertiup angin bagiku.

Kupandang lagi layar handphone, menghidupkan, mematikan, “Apa pesanmu tak masuk?”pikirku

Kupandang sekeliling, tidak berapa lama dering itu terdengar, kubuka dan ya! darimu “ Coba cari dulu” pesanmu

Tidak seperti biasanya kata-kata itu, entah perasaan apa saat itu, antara sedikit sedih,banyak marah, tapi juga perasaan bersalah entah darimana.

Kupandang di kolam bundar tempat biasa lainnya aku menunggumu, buram, aku tak memakai kacamata.

Terlalu terburu hingga aku lupa memakai mata ketiga dan keempatku saat itu, lalu aku berjalan kesana. Semakin dekat dan aku yakin aku melihatmu, kuhampiri dirimu yang sedang tertunduk lesu. Kubaca ekspresi wajah diam yang hanya masih menunduk saat aku berbasa basi “ Aku lupa membawa kacamata”

Kugerakkan tanganku mengajak bersalaman, “Selamat ya”kataku. Engkau mengangkat wajah memandangku sejenak, “Boleh?” tanyamu

Tentu belum boleh,batinku..Lantas kuturunkan lagi sembari tersenyum, kau diam lantas menunduk lagi dan seketika suasana kembali lengang antara kita.

Aku duduk, disampingmu melihatmu dari samping, dan engkau masih menunduk, kubaca ekspresi itu…engkau sedang marah atau kecewa aku tak yakin. “ Bagaimana? ceritalah” pintaku

Kau masih diam, menunduk…hening, akupun ikut menunduk. Mengamati dedaunan yang jatuh basah terkena hujan beberapa lalu. Mendengar nafasmu yang tertahan diam

“ Kemaren itu…” Kaupun bercerita tanpa memandangku, bercerita tentang saat hari itu hujan dan perasaanmu yang berkata semuanya dilalui biasa saja…

“..marah padaku?”aku memotong ceritamu, kupandang lagi ekspresimu, diam.

“Nggak…biasa aja”jawabmu

Tapi dari ceritamu yang tersirat itu aku membaca kekecewaanmu, lantas aku menyalahkan diriku sendiri yang saat itu tak ada keberanian sejenak melarikan diri dari rutinitas kerja. Hujan turunpun seharusnya aku terjang. Tapi saat ini waktu terus berjalan

”Maaf… Aku tahu kamu kecewa”kataku

Memandangku, dan entah berkata apa..aku tak terlalu mendengar jelas,mataku serasa panas.

Ku tarik seutas tali dari tas punggungmu, “ Maaf..” kataku lagi. Aku tak bisa menarik dan memegang tanganmu saat itu,kau tahu kenapa “Maaf ya..Maafkan juga smsku kemarin yang membuatmu sakit hati”kataku lagi sembari tetap menarik-narik tali tas itu. Aku merasa seperti anak kecil yang meminta maaf karena telah memecahkan vas bunga kesayangan.

“Maaf…”

Kau memandangku lagi, aku menunduk tak berani memandangmu

“Tidak apa..” suaramu kembali lembut, lantas kamu melanjutkan cerita dengan ekspresi seperti biasa perlahan-lahan, aku mendengarkan sembari tetap memegang tali tasmu

Dan waktu berjalan, semuanya kembali seperti angin segar di taman ini. Tidak lagi pengap, tiada lagi menyesakkan dada. Kau tersenyum, akupun tersenyum. Berjalan melewati sore ini bersama hujan dan santapan hangat mengakhiri kesalahpahaman ini.

Glad to see you smile again, I’m sorry..really sorry to you A’

Dan waktu berjalan lagi…:)

u

 

STAR-Kang Min Hyuk (CN BLUE)

You're my star :)

Senin, 17 Desember 2012

Croping side, who I am ?

Yang saya tahu
Entah mengapa saya merasa foto ini seperti menunjukkan sisi lain saya...yang saya tidak sadari

Karena kamera ini menangkap tanpa sengaja saat kamera sedang stand by

#uPs

You know?

Minggu, 16 Desember 2012

Apa yang ada di sana?

Melihat jauh dibatas sana itu..seperti menerawang
Karena hanya terlihat garis biru kehijauan
Sesekali riuh ombak menjadi pemanis penegas batas yang aku lihat
Sampai sekarang aku masih tidak tahu
Meski kaki sudah menyentuh airnya ..perlahan

Apa yang ada disana?

Jumat, 07 Desember 2012

Mini Hat Rajut #craft_deSOLO

 

sangat bersemangat sepagi tadi menjelang berangkat ke studio, menyelesaikan rajutan yang tak terduga sebelumnya menjadi topi mini yang manis, uwmm…sampai detik ini masih memikirkan hasil akhir finishingnya…
okelah lihat nanti, hehe

IMG_20121207_091833

Seribu pintu Lawang Sewu

 

C360_2012-03-13-11-55-05

Bapak(Alm.) berasal dari Semarang, tapi menginjakkan kaki di ibukota propinsi Jawa Tengah ini tetap saja masih awam. Seringkali bermain di Semarang adalah saat saya masih berusia kurang lebih 5-8 tahun. Itupun karena mengantar Nenek (Almh.) mengunjungi Om saya yang mendiami kampung halaman.

Dan berawal dari perjalanan singkat itulah, dimasa luang setelah wisuda saya menyempatkan kembali bermain di salah satu kota kenangan masa kecil.

Lawang Sewu---

beralamat di Jalan Pemuda, Komplek Tugu Muda (Wilhelminaplein) ,Semarang. Terkenal dengan sisi horornya, Lawang Sewu memiliki keanggunan tersendiri sebagai bangunan peninggalan Belanda dengan peruangan yang bisa saya bilang menarik, karena setiap ruang terhubung dengan pintu pintu.

2012-03-13 12.15.39

Meskipun memiliki banyak pintu, ternyata jumlah pintu bangunan Lawang Sewu tidak sampai seribu pintu. Lawang Sewu merupakan istilah dari masyarakat setempat untuk mencirikan dengan banyaknya pintu dan daun jendela bangunan ini.

2012-03-13 12.13.28

Lawang Sewu dahulu merupakan kantor NIS (Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij) yang dibangun di tahun 1904-1907. Fungsinya saat ini berada dibawah pengawasan Unit Pelestarian Benda dan Bangunan Bersejarah PT Kereta Api Persero. Arsitek bangunan ini adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan BJ.Ouendag, keduanya adalah arsitek dari Belanda.

Terdapat ruangan bawah tanah yang konon merupakan penjara bawah tanah di jaman penjajahan Belanda. Tapi , saya dan seorang teman memang tidak ingin masuk kesana karena kondisi saat itu yang tidak memungkinkan menurut hati kami. Bahkan menuju aula paling atas pun kami urungkan dengan alasan yang sama hehe…(tidak menampik karena memang terasa auranya). Foto dibawah adalah salah satu pintu menuju r. bawah tanah, terasa sekali bukan gelapnya?Anda berani? saya? lebih baik tidak daripada yang didalamnya ikut keluar nanti ,upS,XD

2012-03-13 12.09.04

Kami juga mengunjungi area bangunan yang digunakan sebagai museum atau tempat informasi tentang bangunan Lawang Sewu. Berikut foto-fotonya

2012-03-13 12.34.41

2012-03-13 12.34.53

2012-03-13 12.35.10

 

Foto dibawah ini merupakan bahan-bahan campuran yang digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, selain itu adalah bata merah dari tanah khusus sebagai konstruksi utama, yang saat ini sangat  sudah sangat jarang ditemukan. Maka untuk efisiensi, rekonstruksi beberapa bagian menggunakan teknologi modern saat ini.

2012-03-13 12.41.10

2012-03-13 12.41.15

2012-03-13 12.43.39

2012-03-13 12.44.28            2012-03-13 12.44.02

Sempat melihat sudut yang menarik maka saya abadikan

2012-03-13 12.52.59

2012-03-13 12.56.29

Sekian, Semoga bermanfaat

*sumber : Guide Lawang Sewu dan Museum Lawang Sewu

Selasa, 04 Desember 2012

Footprints

 

2012-11-11 06.34.39

“Umareta koto no imi mo shirazuni
Kieteyuku sonzai ni dare mo kidzukazu
Hito no warai ni oshitsubusarete
Kodoku to te wo musunda ano ko ha saigo ni
Waratteta”----- Shiroi Yuki (Kokia)

“Before I knew the meaning of being born
Everybody’s worry of not surviving anymore
People’s laugh is being wasted away
Totally confused – need help
laughing”

Sepenggal lirik untuk pribadi yang sedang bingung tertawa dalam kebingungan

Hujan turun cukup menyejukkan di senja sore tadi

Gerimis dalam keteraturan yang berlalu semakin deras di penghujung tenggelamnya mentari,

Sedikit demi sedikit kembali hanya merintik,

Meninggalkan pula jejak jejaknya disepanjang bumi ia turun melalui aroma khas tanah sehabis hujan

Aku? seperti biasa memulai dari bilik kamar yang aku sewa

mengetik, membaca, menulis, merajut, menggambar…

kadang saking asyiknya tidak perduli pada jarum jam yang berlalu

semua salah satunya untuk sepasang jejak kaki di kurun waktu nanti

Mou sukoshi- just a little more

:)

there’s always something in the way..

Sabtu, 01 Desember 2012

Bali, dari sudut kemewahan

 

Baru di awal November kemarin, tanggal 10 tepatnya, saya kembali menginjakkan kaki di Pulau Dewata. Kali ini dengan sudut penikmatan yang berbeda, mahal tapi gratis. Begitu saya menyebutnya.

Mahal karena sudah bisa dibayangkan,berapa budget untuk setiap hal yang saya nikmati disana, gratis karena saya adalah tamu undangan. Lebih spesial karena saya bertemu keluarga yang jarang bisa berkumpul bersama…

aku dan Om Edi 

tetapi…

Bali, jujur saya  belum bisa menikmati keindahannya. Bahkan dari sudut mewah seperti ini sekalipun. Indah tapi terasa datar untuk seseorang seperti saya. tetap berucap syukur tapi langsung berganti istighfar saat mata beralih di perilaku sekitar, terutama di villa dan pantai. Oh, apalagi café…

haha, ini saya, entah kamu…

Maka di Bali saya lebih suka untuk memejamkan mata sejenak, mengarahkan pendengaran pada sayup debur ombak menerjang pantai sepi dibawah villa. Sendiri menikmati halus jejak ombak di pasir yang masih bertabur rumput laut. Merasakan halus lembut angin dikala senja dan fajar

2012-11-10 16.54.38

2012-11-11 06.35.41

2012-11-11 06.53.03

2012-11-11 06.53.55

2012-11-11 06.01.46

Indah..
Semoga saya bisa kembali lagi ke sana, tapi dengan pemaknaan yang berbeda lagi tentunya. Agar saya bisa, menikmati keindahannya dari sudut pandang saya,Amin

Alhamdulillah

IMG_20121118_2